Festival Nan Jombang Tanggal 3 Tampilkan Tabik Meredai
Pendiri Nan Jombang Dance Company, Eri Mefri menyebutkan untuk pegelaran di Maret ini, akan menampilkan Tabik Meredai.
Dia menjelaskan, Tabik Meredau adalah sebuah suguhan seni pertunjukan yang diramu oleh Ricki Hariwijaya bersama BLACIK (Bencoolen Art Community), pertunjukan ini terdiri dari komposisi musik Gendang Dol Bengkulu, tarian tradisi dari Bengkulu, yakni :Tepuk Tari Kesenian, Tabik Beredok, dan Lanang Gendang.
“Pertunjukan ini merupakan sebuah seni pertunjukan yang dulu hanya di suguhkan pada acara adat dan didepan raja, dan sarat akan nilai-nilai sakral serta kearifan lokal adat Bengkulu,” katanya.
Secara harfiah, “Tabik Meredai” dapat diartikan sebagai penghormatan dalam penyatuan.
“Kato bekias tamsil ibarat
La tesirat dalam hikayat
Pusako tuo adat lembago
Berkumpul besamo kaum kerabat
Tikar dibentang duduk mufakat
Adi petua dalam cerito”
Bencoolen Art Community atau yang disingkat Blacik ini diambil dari singkatan judul karya Ricki yang berjudul “ BLAnang KeCIK “.
“Ayo saksikan pertunjukan Tabik Meredai dari Blancik pada Festival Nan Jombang Tanggal 3 pada Jumat, 3 Maret 2023 di Gedung Pertunjukan Manti Menuik, Ladang Tari Nan Jombang. Mulau pukul 20.00 WIB s.d Selesai,” kata Eri Mefri.
Pertunjukan unu juga bisa disaksikan secara live streaming di kanal youtube Nan Jombang Festival.
Eri Mefri mengatakan, FNJT3 ini secara rutin digelar Nan Jombang Dance Company untuk panggung untuk berekspresi bagi seniman tradisi di Sumatera Barat.
“Dengan FNJT3 ini para seniman dapat menyalurkan ekspresi seni yang mereka miliki,” katanya.
Dia mengatakan, Festival Nan Jombang Tgl 3 digagas dan mulai diselenggarakan sejak tahun 2013 sampai sekarang.
Sanggar Nan Jombang Dance Company sendiri didirikan 1 November 1983 adalah sebuah pemikiran yang mewadahi seniman seniman kreatif serta yang berproses berkepanjangan, membuat rantai kegiatan tahunan dan jangka panjang.
Kegiatannya berupa pementasan Seni Pertunjukan hasil produksi para seniman, melalui proses sepanjang tahun dengan berbasis tradisi yang mereka amati dalam keseharian maupun sengaja disediakan untuk ditonton dan diamati.
“Dengan pikiran bahwa kualitas yang sesungguhnya ada pada proses yang bercikal bakal kepastian masa lalu yaitu tradisi dalam ranah Adat Salingka Nagari. Maka seniman yang tergabung dalam pemikiran ini bertekad dan berharap mampu menjadi magnet untuk menarik para seniman yang ada agar terus berproses dan berkarya dengan kreatif dan inovatif,” ujar Eri Mefri. (benk)